JellyMuffin.com - The place for profile layouts, flash generators, glitter graphics, backgrounds and codes
2 Mei 2008

Cerita Panas Pengalaman Unikku Bersama "M"  

0 komentar

CERITA PANAS INDONESIA. Cerita ini berawal dari waktu aku kuliah di Trisakti, Jakarta. Aku kenal satu cewek anak FE Manajemen namanya M. Dia supel, ramah, baik, dan dari segi fisik, putih, badan tidak terlalu tinggi, sedang2 saja tidak kurus dan tidak gemuk tapi proposional. Wajahnya ok juga, cakeplah, tapi ya tergantung selera juga, yang pasti aku yakin tidak ada yang menilai dia secara fisik jelek. Si M ini aktif dalam berorganisasi, juga dalam aktifitas olahraga seperti basket, dia masuk kuliah tahun 1990.

Aku sebenarnya tidak ada niat apa apa ke dia awalnya, apalagi menjadikannya sebagai pacar, ya ada beberapa perbedaan yang membuat aku bahkan tidak kepikiran sama sekali. Tapi secara fisik aku akui cukup tertarik secara normal, apalagi kalau main basket dia cuek mengenakan celana olahraga cukup pendek, lalu juga kaos lengan buntung yang sexy. Kadang aku penasaran juga, paling tidak pernah terlintas mau tahu seperti apa kalau dia telanjang, seperti apa payudaranya (‘kayaknya sih tidak terlalu besar’), lalu terus terang aku agak suka mencuri lihat ketiaknya kalau dia lagi main basket tapi tentu tidak sampai jelas sekali (‘ini emang keunikan gue, suka ngeliatin ketiak tapi tidak ke semua cewek, hanya untuk kriteria tertentu’). Yang lebih gila lagi aku juga membayangkan bagian tubuhnya yang paling intim, aku berimajinasi seperti apa bentuknya, bulu-bulunya. Pernah waktu main basket dia duduk dalam posisi dimana sedikit celana dalamnya terlihat dan aku terangsang juga lah melihatnya.

Pendek kata, selepas kuliah kita tidak pernah bertemu lagi sampai suatu saat ada reuni tidak resmi dan aku ketemu dia di sana. Waow.. ternyata dia tambah ok penampilannya. Fisik tetap seperti dulu, tapi pakaian tambah trendy dan cukup berani tapi keren (tidak berlebihan seperti wanita nakal). Sudah 7 tahun selepas kuliah, usia dia sudah 31 tahun, dia pakai celana bahan yang ketat, lalu atasannya u-can-see ketat, ‘toket’nya cukup menonjol, walaupun ukurannya biasa tapi cukup merangsang buat aku, lalu karena bahan celana panjangnya agak tipis dan berwarna krem, aku bisa melihat jelas garis bentuk celana dalamnya. Bodynya terus terang memang proposional dan sexy. Waktu kuliah jarang penampilannya se-trendy itu, dan memang jaman kita kuliah dulu kebanyakan cewek2nya memakai jeans, dan kaos agak gombrong.

Sekarang rupanya dia sudah menikah, dan aku dikenalkan ke suaminya. Suaminya supel juga, dan sepertinya banyak pergaulannya terlihat dari waktu kita bicara berbasa-basi.
Sepulang reuni tersebut aku, si M dan teman2 yang dulu suka ‘ngumpul’ melanjutkan obrolan ke salah satu cafĂ© dan disana entah bagaimana pokoknya kita janjian mau menginap di puncak dimana tadinya tujuannya ke Novus. Tapi karena aku punya villa dan jarang dipakai keluargaku, lalu dengan pertimbangan menghemat biaya, jadilah tujuannya ke villaku dan waktunya ditetapkan Sabtu depan.

Akhirnya beberapa hari kemudian, setelah saling konfirmasi, yang ikut 5 orang, aku, satu teman cowok yang masih lajang juga sepertiku, dan 1 pasang suami istri (istrinya teman kita) dan terakhir si M (suaminya harus dinas keluar kota).
Timbul pikiran iseng di pikiranku untuk ‘ngerjain’ si M. Yang pasti awalnya aku tidak berpikiran terlalu jauh dulu, hanya mau lihat bodynya dalam keadaan bugil tentunya, paling tidak yang terutama buat aku penasaran adalah melihat payudara dan tentunya vaginanya.
Aku kemudian mengatur atur sedemikian rupa, karena villa ku ada 4 kamar, aku atur 1 kamar buat aku dan cowok temanku yang lajang itu, 1 kamar buat pasangan suami istri tadi, dan 1 kamar buat si M.
Aku rencananya mau memberi obat tidur ke si M, lalu aku ke apotik yang kebetulan kenalannya pamanku. Kemudian dengan berdalih macam2 pokoknya akhirnya aku bisa mendapatkan obat tidur tersebut. Aku tidak mau menggunakan obat perangsang karena takut efeknya, jadi yang pasti2 sajalah. Kalau obat tidur kan berasal dari perusahaan farmasi yang jelas. Aku juga menanyakan apotekernya supaya dosis bisa aku beri cukup tinggi tapi aman.

Akhirnya hari Sabtu kita berangkat siang2 ke villaku, lalu aku atur kamar2nya seperti tadi aku ceritakan, lucunya si M sempat berkomentar bercanda, ‘wah, gue sendirian nih, eh tapi daripada ama loe orang (maksudnya gue dan cowok yang satu lagi) nanti gak aman..haha…’ dalam hatiku, ‘kita liat ntar malam, aman gak loe.. hehe…’
Malamnya, kita jalan2 sampai jam 1 pagi kemudian pulang ke villa, ada yang minum bir, kopi, teh, dan aku sibuk memperhatikan seksama si M ini minum apa. Ternyata dia minum the hangat, dan pada saat dia lengah, aku masukkan obat tidur yang sudah kutumbuk, lalu kuaduk rata.
Kira2 30 menit setelah itu, dia kelihatan agak mengantuk dan berkata, ‘gue masuk dulu dah, udah teller nih kayaknya..’ Kupikir, ‘wah udah bekerja nih obatnya’.
Akhirnya 15 menit kemudian setelah si M masuk kamar, kita semua masuk kamar. Setelah sampai di kamar, dengan dalih belum bisa tidur, aku persilahkan temanku tidur dulu, dan aku bilang mau bicara dengan penjaga villa yang tugas ronda.

Kemudian dengan agak takut2, penasaran tapi bersemangat lalu aku mengendap ke kamar si M. Dia kunci kamarnya, tapi aku punya kunci duplikatnya. Aku sengaja beri kamar ke dia yang system kunci nya cuma bisa dari silinder pintu sendiri (tidak ada tambahan slot atau pengaman lainnya). Aku pura2 mengetuk, mengantisipasi kalau obat tidak bekerja sebab dia pasti bangun apabila diketuk. Tapi ternyata tidak ada jawaban, lalu aku buka kunci dan buka pintunya. Aku masih lakukan tindakan preventif, kupanggil2 namanya, tapi tidak ada sahutan juga. Lalu aku hidupkan lampunya dan kulihat dia tidur pakai celana pendek yang kainnya lemas, terus atasan lengan buntung yang cukup sexy. Rupanya karena tidak menggunakan ac, dan jendela juga tidak dibuka, dia memilih untuk tidak pakai selimut karena memang tidak terlalu dingin hawanya. Kemudian perlahan aku mendekat dan coba bangunkan dengan menyentuh kakinya dan memanggil namanya. Ternyata dia tidak bereaksi juga.

Aku terus memperhatikan si M yang lelap dan jadi makin penasaran. Dalam hatiku bergumam, ‘wah hari ini gue kudu liat toket dan memek loe!’
Aku kemudian sadar bahwa dia memakai baju yang tidak ada kancingnya sehingga susah membukanya yang akhirnya membuat aku mengurungkan niatku untuk melihat langsung payudaranya. Tapi aku tetap meraba dari luar bajunya dan merasakan juga bentuk putingnya, ‘gede juga bo..’ Payudaranya tidak terlalu besar, tapi putingnya besar.
Selanjutnya aku usap sambil memutari putingnya dengan jemariku dan lucunya dia tetap tidur tidak bereaksi tapi putingnya mengeras seiring waktu aku mengusap (Terus terang aku bingung juga ‘koq bisa yah’).

Dia tidur telentang dan kakinya agak mengangkang sedikit, lalu pelan aku coba untuk merapatkan kakinya. Kelihatannya apapun yang kulakukan dia tidak bereaksi. Setelah kakinya rapat, pelan2 dengan agak gemetar, aku pelorotkan celana luarnya, perlahan sekali dan agak lama juga karena aku takut sekali dia bangun dan tahu apa yang kulakukan. Lalu setelah melewati bagian pantat (agak susah karena mungkin musti melewati bongkahan pantatnya) akhirnya menjadi lumayan mudah. Pada saat aku pelorotkan, mataku sengaja tetap menatap matanya supaya memastikan dia tidak terbangun.

Setelah celana luarnya sampai ke bawah mata kaki aku lihat dia tetap tertidur, dan aku berpaling untuk melihat bagian pusar ke bawahnya, dan aku terkesima melihat tubuh bagian pusar ke bawah yang hanya terbalut celana dalam yang agak kecil, putih bermotif sexy sekali. Aku melihat pahanya yang putih mulus lalu bagian celana dalamnya yang menutupi apa yang aku idam-idamkan selama ini. Motifnya berbentuk bunga bunga kecil dimana pada daerah bunga2 kecil ini agak transparan dan pada bagian bawah celana dalamnya aku melihat samar warna kehitaman yang aku yakini itu adalah daerah bulu bulu vaginanya. Aku terangsang dan penisku yang dari tadi sudah mulai menegang, menjadi bertambah tegang. Aku kemudian memberanikan diri menyentuh bagian yang kehitaman tersebut dan memang terasa tumpukan halus bulu2nya lalu kulanjutkan meraba ke bawah lagi hingga terasa bentuknya agak menggunung lalu pembalut kecilnya.Aku buka sedikit pahanya yang tadinya rapat, kemudian aku perhatikan dengan seksama bagian sekitar vaginanya yang terbalut celana dalam. Sayang aku tidak dapat meraba merasakan bibir vaginanya karena ia memakai pembalut kecil, tapi yang menarik pada kedua pahanya yang putih mulus itu, di bagian pinggir dekat tepian celana dalamnya yang menutupi tepat di vagina atau labia mayoranya, aku lihat warnanya menjadi agak kecoklatan dan sedikit gelap. Ini membuat aku lebih dekat lagi membayangkan warna labia mayoranya.Kemudian aku rapatkan kembali untuku progress selanjutnya.

Dan bagian paling mendebarkan dari buka2an ini sewaktu aku turunkan celana dalamnya. Begitu bulu bulu bagian atasnya menyembul keluar sewaktu celananya sedikit melorot, aku kembali terkesima dan dalam hatiku aku bergumam ‘gileee ini toh jembut si M yang selama ini gue pengen liat.’
Aku buka lagi celana dalamnya sampai perjuanganku membawanya sampai ke mata kaki dan aku lepaskan cdnya dari salah satu kakinya. Akhirnya, aku berhasil membuatnya setengah bugil dari perut ke bawah. Aku terdiam sejenak menikmati pemandangan ini karena shock, tidak pernah terbayang sebelumnya akan mendapatkan pengalaman ini. Si M yang selama ini aku lihat dengan pakaian kuliah, atau paling pakaian olah raga yang sexy, kini bugil mempertontonkan bagian intimnya padaku. Aku begitu hebat terangsangnya dan melihat secara detil bagian intimnya, bulu bulunya tidak terlalu banyak, agak keriting tapi tidak terlalu keriting juga, dan dalam keadaan kaki rapat, aku masih bisa melihat bagian belahan atas vaginanya serta ada tonjolan daging agak gelap Aku merasa ini surprise sekali dan aku bergumam dalam hati ‘anjirr.. kayak gini toh memek si M yang selama ini gue tebak2 bentuknya.’

Tapi ini belum memuaskanku, aku lanjutkan perjuanganku dengan menggeser dan membuka kakinya sedikit demi sedikit hingga mengangkang dan (waoow) akhirnya kulihat jelas sekali seluruh vagina si M, klitorisnya agak gede, dan jengger atau labia minoranya agak menonjol (rupanya ini tadi yang waktu kakinya rapat aku ceritakan ada tonjolan daging di belahan atas vaginanya).
Jenggernya ini walaupun dia rapetkan kakinya tapi tetap menyembul keluar sedikit.

Warna labia mayoranya agak kecoklatan, klitorisnya coklat agak bersemu merah, jenggernya coklat agak kehitaman. Walau dia putih tapi di kiri kanan selangkangan dekat memeknya agak sedikit menggelap kulitnya seperti yang kulihat sewaktu dia masih mengenakan cdnya. Lobang atau vulvanya dalam keadaan kaki buka sedikit memang rapat tetapi waktu aku buka lagi sehingga kakinya mengangkang kelihatan lubang itu agak besar, mungkin karena sering disetubuhi suaminya haha.
Aku lanjutkan dengan memegang bulu bulunya, klitorisnya, jenggernya, aku juga memasukkan jariku ke lobang vaginanya, dan kuberanikan diri menjilat vagina si M ini. Aku dengan nafsunya membuka jenggernya sampai jelas kelihatam lobang vaginanya dimana dalamnya ada bentuk bentuk daging2 merah muda tidak beraturan dan lumayan basah dimana mungkin dia termasuk agak ‘becek’.

Aku pindah sebentar ke tubuh atasnya, kuraba lagi putingnya dari luar bajunya dan ku angkat pelan2 tangannya untuk melihat ketiaknya, (baru jelas sekarang), ternyata dia cukur bulu ketiaknya tapi masih ada sisa2 dikit membuat ku semakin terangsang.. Kembali ke vaginanya, akhirnya aku betul betul tidak tahan untuk tidak mencoba, maka kuputuskan nekad untuk mencobanya.
Aku memberanikan diri karena melihat dia dari tadi tidak bereaksi dan hanya tidur saja, mungkin mimpi, wah tidak tahu tuh.
Aku angkat lututnya (seperti orang mau melahirkan) lalu aku ganjal kaki kakinya dengan guling2 yang ada di situ.

Akhirnya kucoba masukkin batangku ke vaginanya. Mungkin karena dia tidur sehingga tidak dalam keadaan terangsang membuat awalnya agak susah atau ‘seret’ juga, tapi aku coba sehalus dan seperlahan mungkin, supaya tidak bangun.
Akhirnya masuk juga semua kemudian mulailah kukocok2.. Dan sensasinya benar benar hebat kurasakan. Aku betul2 menikmati sekali persetubuhan sepihak ini, dan rasanya nikmat sekali. Selama aku setubuhi dia tetap tidak bangun dan aku tidak berani ganti posisi karena susah dan resiko bangun. Ah.. nikmat sekali vagina si M ini, dalam hatiku aku berkata, ‘aduh sori M, biar deh sekali ini aja gue pake memek loe..’

Akhirnya setelah 30 menit kukocok kocok penis ku dalam vaginanya si M, aku mengalami orgasme yang hebat, dan aku keluarkan air maniku di dalam vaginanya (aku tahu dia tidak lagi subur karena di pembalut kecilnya ada noda coklat muda, jadi menurutku kalau tidak lagi mau mens, mungkin sehabis mens).
Kemudian aku tahan sebentar sampai aku puas lalu kucabut batangku dari dalam lobang intimnya, tak lama terlihat sebagian spermaku mengalir keluar. Aku ambil tissue untuk membersihkan dan mengeringkan serta memakaikan lagi celana dalam dan luarnya setelah sebelumnya kucium vaginanya sambil berujar, ‘thank’s M, paling gak gue udah pernah puas pake meki loe dan loe ga pernah tau hal ini pernah terjadi hehe..’

Waah.. aku betul betul puas karena tercapai apa yang pernah aku idam-idamkan bahkan melebihi harapanku.
Terus terang vaginanya agak longgar, agak becek tapi sensasi yang kualami nikmat sekali mungkin faktor psikologis membuat aku mengalami sensasi yang hebat dimana aku penasaran dengan tubuhnya dari semenjak kuliah dan aku kenal dia juga sebagai temen sendiri, kemudian bisa didikatakan aku setubuhi dia tanpa dia tahu. Ini mungkin sensasinya..

Besoknya dia bangun kesiangan dan katanya ke kami ‘waduh sori kesiangan, ga tau nih, gue teller berat semalem..’ Dalam hati aku tersenyum sambil melihat ke bagian vagina dia dan dalam hati berkata ‘hehe gue udah tau bentuk dan rasa memek loe.’
Terus terang setelah itu ada perasaan tidak enak sebetulnya, merasa bersalah.
‘Sori M.. gue khilaf..’

Tag: Tembang, Artis Populer, Majalah Online, Cerita Dewasa, Download Film, Film, Zone Artis Indonesia

What next?

You can also bookmark this post using your favorite bookmarking service:

Related Posts by Categories



News