5 April 2008
17Tahun "Aku...Isteri dari Sopir dan Pembantuku"
0 komentarTak pernah kusangka, pengalaman buruk masa lalu bisa kembali muncul dan menghantui hidupku. Dan kini, aku seperti ketagihan, dan menikmati hal itu. Apakah "tekanan" psikologis yang kuterima yang membuat sisi bawah sadarku melakukan ini sebagai perlawanan dan pembalasan dendam? Atau aku hanya "bernostalgia" pada masa lalu? Ah, entahlah...
namaku... Listiana ..... istri dari pengusaha rental mobil di Semarang. Secara sekilas kehidupanku bahagia. Materi berkecukupan. Mobil banyak, meski sebagaian sebagai "harta" perusahaan. Anakku juga sehat, suami pun begitu. Nyaris tak ada pertengkaran antara kami.
Namun, ketiadaan pertengkaran itu bukan karena kesalingpengertian. Kami memang jarang berkomunikasi karena, menurut suamiku, dunia dia tidak akan dapat aku pahami. Aku memang tidak sekolahan. Kuliah pernah, tapi tak sampai tamat, karena menikah. Suamiku sendiri sudah kelar strata duanya, dan sangat menyukai buku. Jadi, boleh dikata, dia pengusaha yang pintar. Dan memilih bisnis rental mobil karena dengan cara itulah dia dapat memanfaatkan waktu luangnya untuk membaca dan sekolah lagi. Namun, "kepintarannya" itulah yang membuat kami jadi jauh. Ia berada di dunianya, aku berada di duniaku. Tak ada percakapan antara kedua dunia itu. Kami hanya dipersatukan oleh anak, dan asmara.
Nah, menyangkut asmara inilah masalahku.
Aku tak pernah cerita, dulu sewaktu SMA, aku pernah diperkosa. bayangkan saja perkosaan yang kasar dan menakutkan. aku diperkosa oleh tiga pria, temen sekolahku. Dan perkosaan itu terjadi selama aku berada di kontrakan saja, dua tiga kali. Selebihnya, aku menerima hal itu dengan biasa. Artinya, salah satu diantara mereka ahirnya kusenangi.....peristiwa ini berlangsung....tanpa sepengetahuan orang lain hanya kami berempat yang mengetahui kisah ini............... aku berhubungan dengan salah satu temenku itu, sebagai kekasih di kamar. Namun, berbeda dengan dia yang melakukannya dengan rasa cinta, dan tuntutan dari keinginan syahwatku yang mengebu gebu....., aku sendiri hanya menikmati kemesraan itu sebagai coba-coba. Apalagi, dengan bercumbu dengan orang yang kita senangi..., aku merasa aman, tak ada yang perlu kutakutkan karena aku rutin minum pil KB........ Aku tetap mendapatkan kenikmatan, dan tak cemar. aku menikmati keseharianku dengan melakukan setidaknya dua hari sekali dengan pacarku itu....pacar yang pernah memperkosaku ramai ramai.......
aku sempat heran koq dia tidak mempermasalahkan kondisiku yang juga pernah di setubuhi oleh temannya ???....
Begitu kuliah, hubungan sex gila yang kulakukan dengan pacarku otomatis berhenti, dan tak pernah aku ulangi. Tiga tahun kemudian aku menikah dengan Mas Sri, dan semua berjalan apa adanya. Aku menikmati hubungan itu, demikian juga Mas Sri. Tak ada perasaan aneh dalam melakukannya dengan suamiku. Aku memang normal. Namun, kenormalan itu tidak seirama dengan kehamilanku. Dua kali keguguran, baru pada kehamilan ketiga aku mendapatkan anak. Mas Sri senang luar biasa. Waktu dia jadi lebih banyak dengan Anak kami dari pada pekerjaannya.
Nah, di usia perkawinan kami yang ketujuh, aku merasakan sedikit keanehan pada Mas Sri. Maaf, kusadari daya ereksi Mas Sri tak lagi sebagus dulu. Berkali-kali ia meminta maaf karena tak dapat memberikan kepuasan padaku. Katanya lelah dan stress. Namun, karena komunikasi kami yang kurang jalan, hal itu berlansung lama dan aku bingung bagaimana itu dapat terjadi. Keributan kecil terjadi, dan dia mengaku tak ada wanita lain sebagai sebab hal itu. Baru kemudian aku sadari, gula darah di dalam dirinya --keluarganya penderita diabetes-- yang membuat ereksinya berkurang. Dia pun diet, dan aku mengawasinya. Namun, kesembuhan itu tak semudah yang aku bayangkan. Atau barangkali, karena setengah tahun lebih dia menderita begitu, kini dia tak lagi merasa "mampu" memenuhi kewajibannya. Dan seks pun jadi hal yang jarang kami lakukan. Aku kesepian, dan beberapa kali swalayan.
Nah, dalam kondisi itulah, suatu hati aku melihat pembantuku, erwin (19) keluar dari kamar mandi. Dia hanya mengenakan handuk menutupi tubuhnya. Entah kenapa, aku tiba-tiba berdesir dan terangsang. Ada gairah melihat tubuh lelaki muda....ini ...terbayang kembali masa masa SMA ku..... bahkan mengikuti dia ke kamar, sambil menanyakan ini-itu, agar dapat lebih lama menikmati tubuhnya. Dan ketika dia berganti pakaian di depanku, gairah itu nyaris meluap. Masih kuingat bagaimana aku gemetaran menahan serangan syahwat itu. Kemudian aku tak mampu, dan melampiaskannya sendirian di kamar. Rutinitas selanjutnya adalah aku menjadi begitu memperhatikan Erwin... Dia memang tidak ganteng dan jauh dari sebutan handsome....., tapi tubuhnya bagus dan atletis. Dan setelah kejadian itu, aku jadi senang sekali meminta dia menemaniku......kepasar...mall bahkan mengantarku kesalon....
erwin sangat penurut....dan suatu waktu aku memanggilnya kekamar untuk memijiti kakiku...dengan alasan kecapaian setelah aerobic....iapun manut saja.....ia memijitku...tanpa ekspressi....tapi malah membuat aku bergairah, kini setiap kali tangannya menyentuh tubuhku, seperti ada api yang menyusup, membakar dan menyesaki dadaku. Suatu malam, dengan sedikit memaksa, aku berhasil membakar nafsu Erwin.......pada saat ia memijatku aku dengan sengaja meraba kemaluannya.......,tidak makan waktu yanglama burung Erwin telah berdiri tegak didalam celana pendeknya......kutarik ia keatas ranjang ....kutelentangkan...dia diam saja ...dia malah kelihatan bingung....celananya kutarik kebawa beserta celana dalamnya......kupegang kemaluannya....kukocok.....achhhhhhh...ia melotot keheranan menatapku.......kuhisap burungnya...kujilati....dan aku merangkak naik.....kumasukkan ke vaginaku.......lalu aku bergerak naik turun...ia cuma diam saja....hanya sesekali ia berdesis sssshhhhhhh....kuperkosa Erwin....hingga aku klimaks......aku orgasme........ Aku melakukan semua yang dulu dilakukan temenku pada tubuhku. Aku buat Erwin... menggelepar, seperti aku juga yang kerasukan setan. Dan setelah itu, seperti aku dulu, kami jadi terbiasa melepaskan hasrat. Nyaris tanpa halangan, nyaris tanpa ketakutan. Tak ada yang curiga, tak ada yang menaruh syak-wasangka.
Benar aku menikmati hal ini. Benar, tiap kali Mas Sri gagal melaksanakan tugasnya, aku mengendap dan meminta bantuan Erwin. Benar karena ada Erwin aku tak lagi menuntut dari Mas Sri. Tapi jauh di dalam hatiku, aku merasa bersalah melakukan ini. ....tapi nafsuku menuntut lain....ia harus disalurkan..........dan penyaluran berikutnya adalah sopir suamiku.......orangnya tinggi umurnya 27 tahun telah berkeluarga.........dan yang paling membuat aku menggelepar gelepar adalah penisnya yang betul betul panjang.....penis Agus SOpirku........dapat menyentuh daging pembatas rahimku.......notok sehabis habisnya........
agus dapat membuatku melayang sampai langit ketujuh......
tekniknya yang kaya dengan gaya .....hampir melumat habis....tubuhku...... Mas sri suamiku....tahu hubungan kami ini .....tapi ia hanya diam...ia tak pernah melarangku....mungkin ia sadar akan kekurangannya.......
Pengirim: yudi prast (skorpioo05@yahoo.com)
namaku... Listiana ..... istri dari pengusaha rental mobil di Semarang. Secara sekilas kehidupanku bahagia. Materi berkecukupan. Mobil banyak, meski sebagaian sebagai "harta" perusahaan. Anakku juga sehat, suami pun begitu. Nyaris tak ada pertengkaran antara kami.
Namun, ketiadaan pertengkaran itu bukan karena kesalingpengertian. Kami memang jarang berkomunikasi karena, menurut suamiku, dunia dia tidak akan dapat aku pahami. Aku memang tidak sekolahan. Kuliah pernah, tapi tak sampai tamat, karena menikah. Suamiku sendiri sudah kelar strata duanya, dan sangat menyukai buku. Jadi, boleh dikata, dia pengusaha yang pintar. Dan memilih bisnis rental mobil karena dengan cara itulah dia dapat memanfaatkan waktu luangnya untuk membaca dan sekolah lagi. Namun, "kepintarannya" itulah yang membuat kami jadi jauh. Ia berada di dunianya, aku berada di duniaku. Tak ada percakapan antara kedua dunia itu. Kami hanya dipersatukan oleh anak, dan asmara.
Nah, menyangkut asmara inilah masalahku.
Aku tak pernah cerita, dulu sewaktu SMA, aku pernah diperkosa. bayangkan saja perkosaan yang kasar dan menakutkan. aku diperkosa oleh tiga pria, temen sekolahku. Dan perkosaan itu terjadi selama aku berada di kontrakan saja, dua tiga kali. Selebihnya, aku menerima hal itu dengan biasa. Artinya, salah satu diantara mereka ahirnya kusenangi.....peristiwa ini berlangsung....tanpa sepengetahuan orang lain hanya kami berempat yang mengetahui kisah ini............... aku berhubungan dengan salah satu temenku itu, sebagai kekasih di kamar. Namun, berbeda dengan dia yang melakukannya dengan rasa cinta, dan tuntutan dari keinginan syahwatku yang mengebu gebu....., aku sendiri hanya menikmati kemesraan itu sebagai coba-coba. Apalagi, dengan bercumbu dengan orang yang kita senangi..., aku merasa aman, tak ada yang perlu kutakutkan karena aku rutin minum pil KB........ Aku tetap mendapatkan kenikmatan, dan tak cemar. aku menikmati keseharianku dengan melakukan setidaknya dua hari sekali dengan pacarku itu....pacar yang pernah memperkosaku ramai ramai.......
aku sempat heran koq dia tidak mempermasalahkan kondisiku yang juga pernah di setubuhi oleh temannya ???....
Begitu kuliah, hubungan sex gila yang kulakukan dengan pacarku otomatis berhenti, dan tak pernah aku ulangi. Tiga tahun kemudian aku menikah dengan Mas Sri, dan semua berjalan apa adanya. Aku menikmati hubungan itu, demikian juga Mas Sri. Tak ada perasaan aneh dalam melakukannya dengan suamiku. Aku memang normal. Namun, kenormalan itu tidak seirama dengan kehamilanku. Dua kali keguguran, baru pada kehamilan ketiga aku mendapatkan anak. Mas Sri senang luar biasa. Waktu dia jadi lebih banyak dengan Anak kami dari pada pekerjaannya.
Nah, di usia perkawinan kami yang ketujuh, aku merasakan sedikit keanehan pada Mas Sri. Maaf, kusadari daya ereksi Mas Sri tak lagi sebagus dulu. Berkali-kali ia meminta maaf karena tak dapat memberikan kepuasan padaku. Katanya lelah dan stress. Namun, karena komunikasi kami yang kurang jalan, hal itu berlansung lama dan aku bingung bagaimana itu dapat terjadi. Keributan kecil terjadi, dan dia mengaku tak ada wanita lain sebagai sebab hal itu. Baru kemudian aku sadari, gula darah di dalam dirinya --keluarganya penderita diabetes-- yang membuat ereksinya berkurang. Dia pun diet, dan aku mengawasinya. Namun, kesembuhan itu tak semudah yang aku bayangkan. Atau barangkali, karena setengah tahun lebih dia menderita begitu, kini dia tak lagi merasa "mampu" memenuhi kewajibannya. Dan seks pun jadi hal yang jarang kami lakukan. Aku kesepian, dan beberapa kali swalayan.
Nah, dalam kondisi itulah, suatu hati aku melihat pembantuku, erwin (19) keluar dari kamar mandi. Dia hanya mengenakan handuk menutupi tubuhnya. Entah kenapa, aku tiba-tiba berdesir dan terangsang. Ada gairah melihat tubuh lelaki muda....ini ...terbayang kembali masa masa SMA ku..... bahkan mengikuti dia ke kamar, sambil menanyakan ini-itu, agar dapat lebih lama menikmati tubuhnya. Dan ketika dia berganti pakaian di depanku, gairah itu nyaris meluap. Masih kuingat bagaimana aku gemetaran menahan serangan syahwat itu. Kemudian aku tak mampu, dan melampiaskannya sendirian di kamar. Rutinitas selanjutnya adalah aku menjadi begitu memperhatikan Erwin... Dia memang tidak ganteng dan jauh dari sebutan handsome....., tapi tubuhnya bagus dan atletis. Dan setelah kejadian itu, aku jadi senang sekali meminta dia menemaniku......kepasar...mall bahkan mengantarku kesalon....
erwin sangat penurut....dan suatu waktu aku memanggilnya kekamar untuk memijiti kakiku...dengan alasan kecapaian setelah aerobic....iapun manut saja.....ia memijitku...tanpa ekspressi....tapi malah membuat aku bergairah, kini setiap kali tangannya menyentuh tubuhku, seperti ada api yang menyusup, membakar dan menyesaki dadaku. Suatu malam, dengan sedikit memaksa, aku berhasil membakar nafsu Erwin.......pada saat ia memijatku aku dengan sengaja meraba kemaluannya.......,tidak makan waktu yanglama burung Erwin telah berdiri tegak didalam celana pendeknya......kutarik ia keatas ranjang ....kutelentangkan...dia diam saja ...dia malah kelihatan bingung....celananya kutarik kebawa beserta celana dalamnya......kupegang kemaluannya....kukocok.....achhhhhhh...ia melotot keheranan menatapku.......kuhisap burungnya...kujilati....dan aku merangkak naik.....kumasukkan ke vaginaku.......lalu aku bergerak naik turun...ia cuma diam saja....hanya sesekali ia berdesis sssshhhhhhh....kuperkosa Erwin....hingga aku klimaks......aku orgasme........ Aku melakukan semua yang dulu dilakukan temenku pada tubuhku. Aku buat Erwin... menggelepar, seperti aku juga yang kerasukan setan. Dan setelah itu, seperti aku dulu, kami jadi terbiasa melepaskan hasrat. Nyaris tanpa halangan, nyaris tanpa ketakutan. Tak ada yang curiga, tak ada yang menaruh syak-wasangka.
Benar aku menikmati hal ini. Benar, tiap kali Mas Sri gagal melaksanakan tugasnya, aku mengendap dan meminta bantuan Erwin. Benar karena ada Erwin aku tak lagi menuntut dari Mas Sri. Tapi jauh di dalam hatiku, aku merasa bersalah melakukan ini. ....tapi nafsuku menuntut lain....ia harus disalurkan..........dan penyaluran berikutnya adalah sopir suamiku.......orangnya tinggi umurnya 27 tahun telah berkeluarga.........dan yang paling membuat aku menggelepar gelepar adalah penisnya yang betul betul panjang.....penis Agus SOpirku........dapat menyentuh daging pembatas rahimku.......notok sehabis habisnya........
agus dapat membuatku melayang sampai langit ketujuh......
tekniknya yang kaya dengan gaya .....hampir melumat habis....tubuhku...... Mas sri suamiku....tahu hubungan kami ini .....tapi ia hanya diam...ia tak pernah melarangku....mungkin ia sadar akan kekurangannya.......
Pengirim: yudi prast (skorpioo05@yahoo.com)
0 komentar: to “ 17Tahun "Aku...Isteri dari Sopir dan Pembantuku" ”
Posting Komentar